Lapas Besi Bersama AIDA Laksanakan Kegiatan Dialog Korban Napi Terorisme 

CILACAP - Dialog antara korban dan narapidana tindak pidana terorisme di Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan telah diadakan setelah rapat koordinasi dengan tim Aliansi Indonesia Damai (AIDA) dan Pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menentukan teknis pelaksanaan, Rabu (15/05/2024).

Kegiatan ini bertujuan membuka jalur komunikasi antara korban dan narapidana yang terlibat dalam tindak pidana terorisme. Tim AIDA bekerja sama dengan petugas Lapas Besi untuk menyelenggarakan dialog yang terencana dengan baik dan mematuhi prosedur keamanan yang ketat.

Baca juga: Lapas Cilacap Ikuti Sosialisasi Transformasi Tugas dan Fungsi Balitbang Hukum dan HAM

Sebelum dialog dimulai, persiapan matang dilakukan, termasuk penyusunan agenda, identifikasi peserta, dan penentuan fasilitator untuk memastikan kelancaran dan keamanan dialog. Peran tim AIDA dalam memberikan pemahaman kepada narapidana mengenai dampak tindak pidana terorisme terhadap korban dan masyarakat juga dianggap penting.

Baca juga: Petugas Lapas Permisan Nusakambangan Ikuti Upacara Penutupan Magang & Satriya Sancaya Karya Dhika Taruna Poltekip Angkatan 53

Prosedur keamanan yang ketat melibatkan pengawasan ketat selama pelaksanaan dialog, pemilihan lokasi yang aman, dan pemeriksaan ketat terhadap peserta. Tindakan ini diambil untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan dengan damai dan tidak menimbulkan risiko keamanan.

Harapannya, dialog ini dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik antara korban dan narapidana terorisme. Pihak Lapas Besi juga berperan dalam memfasilitasi dialog agar sesuai dengan tujuan rekonsiliasi yang diharapkan.

Baca juga: Apel Pagi Pegawai Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Tingkatkan Semangat Bekerja dan Disiplin

Melalui kegiatan ini, diharapkan korban dapat menyampaikan pandangannya, mendengarkan penjelasan dari narapidana, dan pada akhirnya, membuka jalan menuju rekonsiliasi dan pemahaman yang lebih baik di antara keduanya. Dialog Korban dengan Narapidana Tindak Pidana Terorisme ini dianggap sebagai langkah konstruktif dalam upaya membangun perdamaian dan mengatasi dampak sosial dari tindak pidana terorisme di Lapas

Kalaps Besi, Teguh Suroso dalam keterangannya pun sangat mendukung giat tersebut dan menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan dalam kegiatan.

Baca juga: Kasi Giatja Pimpin Apel Pegawai Lapas Permisan dan Poltekip 53

"Saya mendukung penuh adanya kegiatan ini dan diharapkan kedua belah pihak saling memaafkan dan kita berharap kejadian seperti ini tidak terjadi kembali, " tutup kalapas besi. 

(N.son/Raihan)

Baca juga: Touring Bersama Sesditjen Pemasyarakatan, Kalapas Permisan Nusakambangan Ikut Semarakkan KTT G20